Infrastruktur jalan di Desa Jiken masih perlu perhatian

Foto: Gatot Aribowo

Sumani, Kepala Desa Jiken, Kecamatan Jiken.

Senin, 21 Oktober 2024 18:57 WIB

BLORA (wartablora.com)—Pembangunan nfrastruktur jalan yang ada di Desa Jiken, Kecamatan Jiken masih perlu perhatian. Desa yang berpenduduk 8.304 jiwa ini sebagian besar jalannya masih berupa jalan tanah. Inipun kondisinya masih tergolong rusak.

Ditemui di kantornya pada Senin (21/10/2024), Sumani, Kepala Desa Jiken menyebutkan, data jalan desa yang masih berupa jalan tanah dengan kondisi perlu perbaikan ada sepanjang 5 kilometer lebih.

"Tepatnya 5.318 meter berupa jalan tanah dengan kondisi tidak baik. Lalu ada jalan makadam sepanjang 470 meter. Ada jalan desa yang sudah beraspal, dalam kondisi baik terdata 1.205 meter dan dalam kondisi belum baik sepanjang 135 meter. Kemudian ada jalan paving yang masih baik sepanjang 365 meter dan belum keadaan baik sepanjang 650 meter," ujarnya sembari memberikan data profil desa yang di dalamnya memuat data-data fasilitas jalan umum.

Memiliki 18 RW dan 66 RT, desa yang kepadatan penduduknya hanya 438 jiwa per kilometer ini dilewati jalan kabupaten sepanjang 1.200 meter.

"Ini juga terdata kondisinya masih belum baik," katanya.

Lebih jauh ia merinci jalan desa yang sebagian besar masih dalam keadaan belum baik.

"Sebagian besar kami belum merampungkan jalan yang masuk ke lorong-lorong di tiap RT maupun RW. Di RW 10 ada 2 lorong yang belum kita perbaiki, yakni lorong di SDN 3 Jiken dan lorong di RT 2," terangnya.

Lorong lainnya ada RW 11. Ada 3 lorong di RW tersebut yang kondisinya masih rusak.

"Ada di lorong RT 3 tembus ke RT 2, lalu lorong RT 4 masjid belok ke utara, dan lorong RT 4 tembus ke RT. 1/RW. 12," sebutnya.

Sementara itu di RW 12 terdapat 3 lorong yang jalannya juga masih dalam kondisi rusak.

"Yakni lorong di RT 3, lorong di RT 1 sampai dengan RT 2, dan lorong RT 1 ke barat," imbuhnya.

Untuk RW-RW lainnya kondisinya masih sama.

"Anggaran Rp500 juta untuk infrastruktur, termasuk untuk jalan yang kami anggarkan tiap tahun belum memadai untuk membiayai semua jalan yang rusak dalam waktu singkat. Kecuali kami dapat bantuan keuangan dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi," pungkasnya.