Kamis, 03 Oktober 2024 19:22 WIB
BLORA (wartablora.com)—Distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa (DD) termin kedua di Desa Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora dilakukan pada Kamis, 3 Oktober 2024 di balai desa setempat. Ada 29 warga desa tersebut yang masuk dalam kategori terlalu miskin (kemiskinan ekstrem) yang dapat jatah BLT DD. Sejumlah 29 warga ini adalah jumlah minimal yang masuk dalam anggaran desa dari dana desa yang diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Jumlah warga kami yang dapat BLT DD ini kita minimalkan. Kalau kita maksimalkan ada 40-an warga yang kita berikan BLT DD. Namun bila kita maksimalkan maka akan mengurangi pos anggaran yang lain. Setelah melalui musyawarah desa, jumlah ini kita minimalkan menjadi 29 orang. Dengan demikian ada sebelas orang yang kita coret untuk mendapatkan BLT DD," kata Yasir, S.T., Kepala Desa Tunjungan kepada wartablora.com.
Dalam meminimalkan jumlah penerima, pihak desa setempat melakukannya dengan penuh hati-hati dan perhitungan. Pasalnya, saat mencoret warga yang dari jatah BLT DD akan ada gejolah dari warga yang dicoret tersebut.
"Dinamikanya selalu ada dalam musyawarah desa saat menjatah BLT DD. Kita upayakan agar dalam penentuan penerima BLT DD tidak ada gejolak di masyarakat, sehingga yang kita keluarkan dari daftar penerima BLT DD bisa menerimanya dengan sukarela," lanjut Yasir.
Dari pantauan wartablora.com, ada puluhan warga yang jumlahnya melebih angka 29 orang saat distribusi rapelan BLT DD tersebut. Usut punya usut, distribusi BLT DD itu tak hanya desa setempat tetapi desa-desa tetangga juga. Ada 3 desa lainnya selain Desa Tunjungan yang penyaluran BLT DD-nya dilakukan di Balai Desa Tunjungan. Tiga desa lainnya antara lain: Desa Kedungrejo, Kalangan, dan Sambongrejo.
"Sepertinya untuk memudahkan distribusi BLT DD oleh bank penyalur, penyaluran BLT DD desa lainnya yang berdekatan dilakukan di desa kami," ujar kepala desa yang desanya berpenduduk 4000-an jiwa ini.
Bank penyalur BLT DD adalah BPR BKK Blora. Sebelum ditransfer ke BPR BKK Blora, penyaluran dana desa dari APBN untuk desa-desa di Kabupaten Blora masuk ke Bank Jateng. Setelah itu, alokasi BLT DD yang telah direncanakan oleh desa-desa ditransfer ke BPR BKK Blora untuk didistribusikan ke penerima yang berhak.
"Sementara untuk pos belanja lainnya, termasuk belanja infrastruktur masuk ke rekening desa," imbuh kepala desa yang desanya memiliki 4 wilayah pedukuhan, antara lain: Dukuh Tunjungan, Dukuh Karang Kembang, Dukuh Greneng, dan Dukuh Nglawungan.
Besaran BLT DD untuk setiap orang sejumlah Rp300 ribu per bulan. Penyalurannya setiap 3 bulan sekali, dirapel menjadi Rp900 ribu.
Dikatakan Yasir, penerima BLT DD setiap tahunnya tak sama orangnya. Jika sudah ada yang dikategorikan tak lagi terlalu miskin, maka akan dikeluarkan dari daftar penerima.
"Kuotanya tetap sama, antara 29-an penerima. Tapi orangnya ada yang tidak sama. Kalau kita temukan sudah ada yang kita kategorikan mampu akan kita keluarkan dari kelompok miskin ekstrem," sebutnya.
Ditambahkannya, penerima BLT DD bukanlah penerima bantuan sosial yang terdata dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Di Desa Tunjungan tercatat ada 503 orang yang masuk DTKS.