Selasa, 12 November 2024 16:55 WIB
BLORA (wartablora.com)—Desa Palon di Kecamatan Jepon menggelar berbagai pelatihan untuk warga desanya, mulai dari kalangan mudanya hingga kelompok ibu-ibunya. Pelatihan ini sebagian dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), dan sebagian lagi ada yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora.
Kepala Desa Palon, Darsono mengatakan, alokasi dari APBDes menggunakan sumber pembiayaan dana desa.
"Dalam petunjuk pelaksanaannya, dana desa yang merupakan amanat undang-undang desa memberikan porsi untuk peningkatan sumber daya manusia di pedesaan, meskipun porsi ini lebih sedikit dibandingkan untuk porsi pembiayaan infrastruktur," katanya saat ditemui di ruangannya pada Selasa, 12 November 2024.
Peningkatan sumber daya di Desa Palon, kata Darsono, berkaitan dengan potensi-potensi yang selama ini ada dalam masyarakatnya.
"Antara lain peningkatan SDM untuk memiliki keterampilan membatik dan keterampilan dalam pembuatan pupuk organik," katanya.
Tak cukup sekedar memberikan pelatihan, Pemerintahan Desa Palon dikatakan Darsono juga memfasilitasi untuk produksi dari hasil pelatihan.
"Ke depan kita akan fokuskan untuk menunjang sektor yang lain, yakni pertanian organik. Dengan demikian peningkatan SDM untuk pembuatan pupuk organik yang memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Pelatihan ini menunjang untuk peningkatan sektor produksi pertanian organik," paparnya.
Pelatihan-pelatihan SDM yang dilakukan, jelas Darsono, mempertimbangkan misi pengentasan kemiskinan yang ada di desa.
"Sebelum-sebelumnya, pelatihan SDM yang kita berikan langsung dengan menjadikan mereka lebih produktif ekonominya. Program yang kita jalankan adalah peternakan dengan sistem bagi hasil. Meski demikian program ini memang masih belum mampu untuk mengatasi kemiskinan secara umum," katanya.
Ditambahkannya, selain pelatihan-pelatihan yang menggunakan anggaran dari desa, kaum perempuan Desa Palon, Kecamatan Jepon juga mendapat pelatihan linting rokok dari Dinas Perindustrian Kabupaten Blora.
"Kami juga mendapat kesempatan untuk diberikan pelatihan linting rokok yang pembiayaannya bersumber dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau," imbuhnya.