Rabu, 03 Juli 2024 20:21 WIB
BLORA (wartablora.com)—Desa Tutup di Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora merencanakan APBDes tahun 2024 ini sejumlah Rp2,252 miliar lebih. Dibandingkan dari realisasi APBDes tahun sebelumnya, APBDes tahun ini di desa tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada 2023, APBDes Desa Tutup terealisasi pendapatan sejumlah Rp1,571 miliar lebih. Dengan demikian pada tahun ini, APBDes desa yang pernah mengadakan pemilihan kepala desanya tanpa politik uang ini mengalami kenaikan hingga Rp681 juta lebih.
Kokok Sungkowo, Kepala Desa Tutup mengatakan, kenaikan APBDes 2024 ini disumbang dari kenaikan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sementara untuk bantuan keuangan dari Pemerintahan Kabupaten Blora yang pada tahun 2023 tidak dapat, tahun 2024 ini desa tersebut rencananya memperoleh bantuan keuangan dari kabupaten sejumlah Rp200 juta.
"Tahun 2023 lalu kita tidak dapat bantuan keuangan dari APBD Kabupaten Blora. Tahun ini kita mendapatkan bantuan senilai Rp200 juta. Sedangkan bantuan dari provinsi naik dari Rp105 juta, kita rencanakan naik menjadi Rp515 juta," ujarnya saat ditemui wartawan wartablora.com pada Rabu, 3 Juli 2024.
Selain 2 pos pendapatan yang mengalami kenaikan tersebut, desa yang memiliki 3 pedukuhan ini merencanakan kenaikan pendapatan asli desa. Tahun 2023, rencana pendapatan asli desa sejumlah Rp50,5 juta dan terealisasi penuh, pada tahun ini direncanakan naik hingga Rp60 juta.
"Rencana kenaikan juga terjadi pada pos pendapatan alokasi dana desa. Tahun sebelumnya, realisasi pendapatan ini mencapai Rp441 juta lebih. Tahun ini kita rencanakan naik hingga Rp487,6 juta," terangnya.
Khusus untuk pendapatan dari dana desa, di desa yang tercatat memiliki jumlah penduduk 5.424 tahun 2022 ini hampir tidak mengalami perubahan. Dana desa yang diperoleh dari transfer APBN tahun 2024 ini mencapai Rp927 juta, mengalami kenaikan hanya Rp7 juta dari tahun sebelumnya.
"Rencana penurunan justru terjadi pada pos pendapatan bagi hasil pajak dan retribusi. Pada tahun 2023 kami mendapatkan bagi hasil sejumlah hampir Rp55 juta, pada tahun 2024 kami rencanakan Rp48 jutaan," ujarnya.
Dengan kenaikan yang cukup besar ini, pemerintahan desa membelanjakannya untuk pembangunan desa. Belanja pembangunan desa mengalami kenaikan dari realisasi 2023 sejumlah Rp805,9 juta menjadi Rp1,419 miliar. Sementara untuk penyelenggaraan pemerintahan direncanakan belanja sejumlah Rp545,2 juta lebih. Belanja penyelenggaraan pemerintahan desa ini hanya dinaikkan Rp35 juta dari realisasi tahun sebelumnya yang tercatat Rp510,2 juta.
"Pos belanja yang kita naikkan ada di pembinaan masyarakat. Naik sekitar Rp7 jutaan dari APBDes 2023 sebesar Rp60,5 juta lebih. Sedangkan untuk pemberdayaan desa hanya turun sekitar Rp2 jutaan dari alokasi tahun 2023 sejumlah Rp36,5 jutaan," jelasnya.