Wisata Bayu Bening Tinapan, Todanan

Menawarkan yang segar-segar

Minggu, 17 November 2024 18:00 WIB
Foto: Gatot Aribowo

Kumaidi, berfoto di depan tulisan nama Wisata Banyu Bening.

Ingin ramai desanya dikunjungi orang luar, sejumlah pemuda Desa Tinapan, Kecamatan Todanan mengeluarkan produk wisatanya yang telah dinanti lama. Memiliki potensi yang bisa dijual, Desa Tinapan dengan modal dari APBDes mengeluarkan produk Wisata Bayu Bening. Menawarkan yang segar-segar, mulai dari pemandangannya hingga santapannya.
Oleh : Gatot Aribowo

SEORANG pekerja keluar dari dapur membawa jaring ikan kecil. Menuruni jalan setapak ia menuju kanal air yang dipetak-petak menggunakan jaring ikan. Ada 3 petak dengan jenis ikan berbeda-beda. Dia memilih yang tengah, mengaduk-aduknya memilih yang besar. Satu per satu ikan diambilnya dengan jaring. Setelah dirasa cukup, ia kembali naik ke dapur.

"Di sini yang kita jual wisata kulinernya dengan menawarkan ikan yang segar, yang kita ambil langsung dari tempat piaraan," kata Kumaidi, pengelola Wisata Bayu Bening saat ditemui pada hari Minggu medio November 2024.

Potensi wisata di desanya tak jauh-jauh dari sumber-sumber air yang tidak ada matinya. Maklum, desa tersebut ada waduknya. Namanya waduk Bentolo. Digunakan untuk mengairi sawah-sawah yang ada di sekitar waduk.

"Di desa kami sendiri ada sumber air belerang. Kami menyebutnya dengan nama Sendang Banger," ujar Kumaidi.

Sumber air ini merupakan potensi yang bisa mendatangkan kunjungan orang-orang luar desa.

"Sudah dikenal banyak orang sejak dulu. Karena itu kami tertarik saat ada program desa wisata, dan kami mengurusnya untuk memiliki SK dari kabupaten. Setelah terurus, baru kami memikirkan langkah-langkah untuk memulai produk wisatanya," kisah Komet, panggilan akrab Kumaidi.

Ia pun mengumpulkan orang-orang, terutama kalangan pemudanya untuk memperjuangkan, istilah dia dalam merintis desa wisata. Dukungan dari pemerintahan desa sudah didapat. Tinggal produk wisata apa yang akan dikeluarkan. Menurut mereka, membuat pemandian air belerang saja tidak cukup. Perlu tambahan produk lain yang membuat orang datang dan betah berjam-jam di tempat tersebut.

"Lalu ada dukungan pemerintah desa yang lebih dibutuhkan, yakni penganggaran. Mendapatkan dukungan dari dana desa selama 2 tahap, dan bantuan keuangan. Total Rp500 juta bentuk dukungan dari pemerintah desa terhadap pembuatan lokasi wisata banyu bening ini," katanya merujuk pada penamaan lokasi wisatanya yakni WBB (wisata banyu bening).

Tak cukup anggaran dan masih memerlukan untuk modal usaha kuliner di tempat wisata tersebut, para pemuda ini lantas mengambil kredit perbankan untuk modal usaha.

"Saya katakan kepada teman-teman, ini kita memperjuangkan. Jangan berharap hasil berwujud kesejahteraan ekonomi terlebih dulu. Istilahnya baru merintis usaha," katanya.

Setelah restoran jadi, baru dipikirkan menu makanan yang bisa bersaing.

"Langkah berikutnya mencari chef," kata Komet merujuk pada sebutan koki restoran, "Kebetulan ada SDM di desa yang memiliki pengalaman dan jam terbang di restoran-restoran di kota besar."

Menu yang disajikan, terutama ikan belakangan terbukti disukai pengunjung. Bahkan dari pengunjung yang datang, restoran WBB (Wisata Banyu Bening) sudah memiliki pelanggan tetap.

"Ikan segar langsung dari kolam sepertinya banyak dicari oleh pengunjung," kata Komet.

Restoran dengan pemandangan persawahan dan kolam diminati banyak pengunjung. Kunjungan meningkat terutama pada akhir pekan.

"Alhamdulillah, dari 17 orang warga desa yang kami libatkan sebagai pekerja sudah dapat gaji Rp1 juta tiap orangnya per bulan. Kalau gaji chef-nya lebih tinggi," ungkapnya.

Awal berjalan mulai bulan pertama tahun 2024, gaji yang diterima pekerja hanya Rp500 ribu per bulannya.

"Pelan-pelan dengan kunjungan yang meningkat, gaji karyawan bisa kita naikan pelan-pelan hingga sekarang, sudah 10 bulan berjalan telah Rp1 juta per bulannya, di luar gaji koki yang lebih tinggi," jelas Komet.

Selain pendapatan dari restoran, lokasi wisata tersebut juga mendapatkan pendapatan dari sewa sepeda air, pemanfaaatan kolam renang, dan parkir.

"Kalau pemandian air panasnya kita sediakan kotak sukarela. Karena dari dulu memang seperti itu," imbuhnya seraya menambahkan jika di tempat wisata banyu bening ada 3 sumber mata air yang pemanfaatan wahananya berbeda. Ada sumber untuk pemandian air panas, kolam renang anak, dan kolam sepeda air.