Desa Jiworejo perlu bankeu infrastruktur

Foto: Gatot Aribowo

Kasmiran, Kepala Desa Jiworejo, Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora.

Jumat, 15 November 2024 10:29 WIB

BLORA (wartablora.com)—Desa Jiworejo, Kecamatan Jiken memerlukan bantuan keuangan untuk memperbaiki infrastruktur jalan curam yang ada di desanya. Jalan curam dengan kedalaman 10 meter ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Jika hanya mengandalkan sumber pembiayaan dana desa, pembangunan infrastruktur jalan yang curam tersebut sulit dilakukan.

Kepala Desa Jiworejo, Kasmiran mengatakan, pihak desanya sudah sejak 2 tahun silam coba mencari sumber-sumber pembiayaan dari bantuan keuangan, baik ke pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat.

"Jadi pada tahun 2022 lalu kami mengajukan proposal ke pemerintahan pusat maupun pemerintahan provinsi untuk mencari sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur tersebut. Namun hingga kini belum ada titik terang," katanya saat ditemui di kantornya pada Jumat, 15 November 2024.

Dibutuhkan anggaran sedikitnya Rp1,5 miliar untuk membangun infrastruktur jalan yang curam tersebut.

"Setidaknya dengan konstruksi yang tinggi tersebut dibutuhkan ring di bawahnya. Secara hitungan memerlukan anggaran Rp1,5 miliar untuk menyelesaikannya. Kalau mengandalkan sumber pembiayaan dari dana desa, jelas tidak mampu. Apalagi pendapatan asli desa yang tidak seberapa," katanya.

Jalan yang curam ini terletak di RT. 03 hingga RT. 02 di RW. 02, Dukuh Jiworejo, Desa Jiworejo.

"Kanan kiri rumah warga. Jadi sebetulnya sangat urgen dan darurat, apalagi di musim penghujan seperti ini. Tapi berbagai upaya yang coba kami lakukan untuk dapat pembiayaan dari bantuan keuangan pemerintah belum membuahkan hasil," ujarnya.

Desa yang berpenduduk tak lebih dari 1.400 jiwa yang tersebar di 2 pedukuhan, yakni Dukuh Jiworejo dan Dukuh Sentonorejo ini hanya memperoleh anggaran dari APBN berupa dana desa sejumlah tak lebih dari Rp750 juta.

"Dari anggaran tersebut yang dapat kita alokasikan untuk infrastruktur tak lebih daro Rp450 juta. Bahkan sempat pernah hanya mengalokasikan Rp400 juta untuk pembangunan infrastruktur desa. Dengan alokasi segitu masih menyisakan beberapa ruas jalan desa. Jadi masih belum bisa mengalokasikan untuk pembangunan infrastruktur yang darurat tadi di RT. 03/RW. 02 dan RT. 02/RW. 02," jelasnya.

Pengalokasian anggaran infrastruktur antara Rp400 juta hingga Rp450 juta sejak tahun 2020 tersebut masih menyisakan beberapa ruas jalan desa, di antaranya jalan-jalan lorong.

"Target RPJM desa hingga tahun 2027 memang menyelesaikan infrastruktur desa, baik jalan maupun drainase. Termasuk jalan yang curam dan darurat tersebut kami akan terus upayakan untuk mendapatkan bantuan keuangan dari pemerintah pusat maupun provinsi. Setelah RPJM desa tercapai, baru memikirkan untuk peningkatan produktivitas perekonomian masyarakat dan rehab kantor pemerintahan desa yang representatif," imbuhnya.